Vaksin Covid Kedaluwarsa Penuhi Gudang, Menkes Izin Pemusnahan

Jakarta -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk memulai proses pemusnahan vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa di Indonesia.

Ia sekaligus memastikan mayoritas vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa merupakan vaksin donasi atau hibah dari negara-negara maju.

Budi menambahkan Indonesia sebelumnya 'gemar' menyetujui penerimaan vaksin hibah lantaran gratis dan dimanfaatkan untuk mengejar target vaksinasi di Indonesia.

Namun demikian, laju vaksinasi di Indonesia ternyata mengalami tren perlambatan sehingga banyak vaksin hibah yang akhirnya kedaluwarsa dan memenuhi tempat penyimpanan vaksin.

"Kami mengajukan usulan ke Bapak Presiden agar bisa dilakukan pemusnahan di daerah-daerah untuk vaksin yang memang expired date sudah lewat. Dan arahan pak Presiden agar pemusnahan dilakukan sesuai aturan yang berlaku," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (31/5).

Jokowi, lanjut Budi, meminta agar proses pemusnahan vaksin kedaluwarsa didampingi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), jaksa agung dan aparat penegak hukum lainnya.

Budi mengaku menerima banyak laporan dari daerah yang mengeluhkan vaksin Covid-19 kedaluwarsa menghambat logistik untuk pemberian vaksinasi non Covid-19. Adapun terkait jumlah vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa tidak dibeberkan oleh Budi.

Namun PT Biofarma (Persero) sebelumnya mencatat sebanyak 19,32 juta dosis vaksin Covid-19 di Indonesia sudah kedaluwarsa terhitung dari awal hingga akhir Maret 2022.

Rinciannya, 18.682.130 dosis didapatkan dari vaksin hibah atau donasi, sementara sisanya yakni 640.000 dosis didapatkan dari skema Business to Business (B2B).

"Penting untuk segera dilakukan agar tidak menghambat program vaksinasi berikutnya, karena gudang-gudangnya penuh," kata dia.

Budi kemudian melaporkan, Indonesia sejauh ini sudah menerima 474 dosis vaksin Covid-19. Rinciannya sekitar 340 juta vaksin merupakan vaksin yang dibeli sementara 130 juta lainnya merupakan vaksin donasi.

Adapun data terakhir capaian vaksinasi Indonesia mencatatkan sebanyak 200.202.182 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 167.330.132 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 96,13 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua berada di angka 80,34 persen.

Sementara untuk perkembangan capaian jumlah vaksinasi booster tercatat sebanyak 45.412.157 warga Indonesia telah menerima booster atau sudah mencapai 21,80 persen dari target.

"Dari 74 juta itu sekitar 15 juta adalah sisa kontrak di awal 2021 yang akan terkirim sesudah Juni sampai akhir tahun, sisanya itu sekitar mungkin 50 jutaan lebih itu adalah hibah, jadi kita lihat akan lebih banyak lagi vaksin hibah yang akan datang," ujar Budi.(*)

TERKAIT