16 Tewas Akibat Serangan Rudal Rusia ke Mal Ukraina, Macron Berang!

Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk serangan mematikan Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, sebagai "kekejian".

"Bombardir Rusia terhadap pusat perbelanjaan di Kremenchuk adalah kekejian," tulis Macron di Twitter seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (28/6/2022).

"Kami ikut merasakan rasa sakit dari keluarga korban, dan kemarahan dalam menghadapi kekejaman seperti itu. Orang-orang Rusia harus melihat kebenaran," cetusnya.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan lebih dari 1.000 orang berada di pusat perbelanjaan pada saat kejadian. Menurut para saksi, serangan rudal tersebut menyebabkan kebakaran besar dan membuat kepulan asap hitam membubung ke langit.

"Bahkan tidak mungkin membayangkan jumlah korban ... Tak ada gunanya mengharapkan kesopanan dan kemanusiaan dari Rusia," kata Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram seperti dikutip media Channel News Asia, Selasa (28/6/2022).

Kepala layanan darurat Ukraina mengatakan pada Selasa (28/6) pagi, serangan rudal di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Kremenchuk tersebut telah meningkat menjadi 16 orang tewas dan 59 terluka.

"Sampai sekarang, kami mengetahui 16 orang tewas dan 59 luka-luka, 25 di antaranya dirawat di rumah sakit. Informasi sedang diperbarui," kata Sergiy Kruk di Telegram.

Dia mengatakan tugas utamanya adalah "pekerjaan penyelamatan, pemindahan puing-puing, dan pemadaman kebakaran" setelah serangan rudal pada Senin (27/6) di pusat perbelanjaan itu.(dtc)

TERKAIT