Sindir AS, Putin Sebut Dunia Unipolar Telah Berakhir

Jakarta -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa era dunia unipolar telah berakhir, Jumat (17/6).

Pernyataan itu diungkapkan saat Putin mengisi sesi pleno dari Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) pada hari tersebut.

"Satu setengah tahun lalu, saat berbicara di Forum Davos, ditekankan lagi bahwa era dari dunia unipolar telah berakhir," kata Putin, dikutip dari kantor media Rusia, Tass.

"(Era ini) telah berakhir meski dilakukan seluruh upaya untuk mengembalikan dan mempertahankannya dengan berbagai biaya," lanjutnya.

Kata dunia unipolar sendiri berarti hanya satu negara atau satu area yang memiliki kekuatan, dikutip dari Kamus Cambridge.

Menurut Putin, model unipolar tersebut tidak dapat diterapkan di Rusia.

"Ini merupakan proses alami, perubahan ini merupakan perjalanan alami dalam sejarah karena sulit untuk menyesuaikan keberagaman peradaban planet ini, kekayaan budaya dengan model politik, ekonomi, dan lainnya. Model ini tidak bekerja di sini (Rusia), model yang secara jujur, tanpa alternatif, diterapkan dari satu pusat," tuturnya lagi.

Selain itu, Putin menilai dunia saat ini hanya 'dimainkan' dengan satu jalan saja. Ia juga mengkritik kecacatan dunia saat ini disebabkan karena pemusatan hubungan bisnis dan internasional berfokus pada satu kekuatan.

"Saat mereka memenangkan perang dingin, Amerika Serikat mendeklarasikan diri mereka sebagai perwakilan Tuhan di bumi, masyarakat yang tak memiliki tanggung jawab, hanya kepentingan. Mereka mendeklarasikan kepentingan itu sakral. Sekarang itu adalah jalan satu arah, yang membuat dunia tak stabil," tutur Putin.

"Mereka hidup di delusi mereka di masa lampau. Mereka berpikir mereka telah menang dan semua hal lain adalah koloni, halaman belakang, dan orang yang hidup di sana ialah warga kelas kedua," kata Putin lagi.

Walaupun demikian, Putin harus menunggu selama lebih dari 90 menit sebelum bisa menyuarakan pidato berapi-apinya. Ini disebabkan karena sistem konferensi tersebut menjadi sasaran serangan siber, dikutip dari CNN.

Menurut keterangan Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pidato Putin tertunda karena munculnya serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) dalam sistem konferensi.

Walaupun demikian, masih belum jelas siapa dalang dari serangan tersebut.

Sementara itu, Putin melontarkan pernyataan ini kala Rusia masih berperang dengan Ukraina. Kremlin mengklaim perang tersebut dilakukan untuk membebaskan warga Donbas dari 'genosida' rezim Kyiv.

Di sisi lain, Ukraina membantah klaim tersebut dan menuduh Rusia yang melakukan kejahatan perang akibat invasi Kremlin. Ukraina sendiri kini mendapatkan dukungan senjata dari AS dan beberapa negara Eropa.(cnn)

TERKAIT