Ketua PBNU Sesalkan Aksi Konvoi GP Ansor Geruduk Holywings Jakarta

Jakarta - Aksi konvoi yang dilakukan oleh GP Ansor DKI Jakarta menggeruduk sejumlah outlet Holywings di Jakarta pada Jumat (24/6/2022) lalu disesalkan oleh PBNU. Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menilai aksi tersebut tidak perlu dilakukan.

"Penggrebekan konvoi ya tidak perlu," ucap Gus Fahrur saat dimintai konfirmasi, Minggu (26/6).

Gus Fahrur menilai kasus Holywings tersebut sudah ditindak oleh aparat hukum. Dia menyebut GP Ansor tidak perlu ikut serta melakukan penindakan.

"Makanya saya sejak awal menyerahkan menyerukan langkah hukum saja tidak perlu dengan sipil kekerasan pendekatan sipil tidak boleh. Kita ini masyarakat hukum yang semuanya bisa diselesaikan dengan aturan," ungkap Gus Fahrur.

Dia menyebut Ketua GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul kini medapat teguran dari Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut atas aksi tersebut.

"Itu sudah dipanggil oleh Gus Yaqut selaku ketum. Ketua Ansor DKI sudah dipanggil dan dikasih pengarahan dan insyaallah sudah tidak ada lagi. Jadi ketum sudah memberikan teguran," papar Gus Fahrur.
Ketua GP Ansor Jakarta Dipanggil Gus Yaqut

Sebelumnya, rencana konvoi yang akan dilakukan GP Ansor DKI Jakarta ke sejumlah outlet Holywings, Sabtu (25/6) malam batal. Kegiatan konvoi dibatalkan setelah pengurus mendapat arahan langsung dari Ketua Umum GP Ansor yang juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

"Saya juga dapat arahan dari Gus Yaqut untuk (konvoi) malam ini sebaiknya ditunda," kata Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Muhammad Ainul Yakin Simatupang, saat dihubungi, Sabtu (25/6).

Ainul mengatakan awalnya dia menghubungi Gus Yaqut terkait rencana konvoi yang akan dilakukan GP Ansor DKI Jakarta malam ini. Gus Yaqut memberikan arahan kepada GP Ansor DKI dan meminta agar menghormati proses hukum yang saat ini tengah berjalan di polisi.

"Saya mohon petunjuk, mohon arahan beliau (Gus Yaqut) kan ketua umum kami, saya mohon arahan. Beliau menyampaikan ini sudah diproses di polisi kita hormati proses hukum. Ya saya menafsirkan saja, perintah eksplisitnya tidak ada, saya menafsirkan saja (agar tidak konvoi)," jelas Ainul.(dtc)

TERKAIT